Panduan Lengkap Bekerja di Jepang di Bidang Jasa Makanan
Jepang, negara yang terkenal dengan kebudayaan dan kuliner uniknya, menawarkan peluang kerja yang menarik di bidang jasa makanan.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang bekerja di sektor jasa makanan di Jepang, mulai dari deskripsi pekerjaan, keunggulan dan kelemahan, syarat melamar, hingga biaya yang dibutuhkan.
Deskripsi Pekerjaan di Bidang Jasa Makanan
Bekerja di bidang jasa makanan di Jepang melibatkan berbagai tugas, seperti mempersiapkan makanan, melayani pelanggan, hingga menjaga kebersihan area kerja.
Pekerjaan ini umumnya dilakukan secara shift, yang bisa memberikan fleksibilitas jam kerja bagi karyawan. Gaji yang ditawarkan berkisar antara 160.000 hingga 300.000 Yen per bulan, tergantung pada jam lembur, perusahaan dan lokasi.
Keunggulan dan Kelemahan
Salah satu keunggulan bekerja di bidang ini adalah kesempatan untuk belajar langsung tentang budaya kuliner Jepang.
Namun, pekerjaan ini juga menuntut kesediaan untuk bekerja lembur dengan intensitas yang sedang hingga tinggi, terutama di restoran atau kafe yang sibuk.
Fasilitas seperti tempat tinggal dan izin berhijab bergantung pada kebijakan perusahaan masing-masing.
Syarat Umum Melamar Pekerjaan
Untuk melamar pekerjaan di bidang jasa makanan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:
- Usia antara 18-35 tahun.
- Tidak buta warna dan memiliki tubuh yang ideal.
- Tidak memiliki riwayat patah tulang yang belum sembuh total.
- Tidak memiliki tato dan tindik.
- Bebas dari penyakit bawaan dan menular.
Syarat Khusus untuk Pekerjaan di Bidang Ini
Kemampuan berbahasa Jepang minimal pada level N4/JFT A2/N3 sangat diperlukan. Calon pekerja harus lulus ujian teori bahasa Jepang. Program Specified Skilled Workers (SSW) oleh OTAFF juga menjadi bagian dari persyaratan.
Biaya Mandiri Berangkat ke Jepang
Berikut adalah rincian biaya yang dibutuhkan untuk berangkat bekerja di Jepang di bidang jasa makanan:
- Pra Medical Checkup: Rp1,000,000 untuk memastikan kamu fit untuk bekerja di Jepang.
- Psikotest: Rp550,000.
- Intensive Class Bahasa Jepang sampai N3: Rp6,499,000, dilakukan secara online untuk menyiapkan kemampuan bahasa Jepangmu.
- Passport: Rp350,000.
- SKCK: Rp35,000.
- Ujian JFT: Rp450,000 dengan subsidi Pocket Nihongo Rp150,000.
- Intensive Class SSW: Rp2,999,000, termasuk ujian SSW.
- Intensive Class Mensetsu: Rp2,199,000 untuk persiapan interview dengan perusahaan Jepang.
- Medical Checkup Akhir: Rp1,000,000.
- eKTKLN: Rp500,000.
- BPJS TK: Rp377,000.
- VISA: Rp1,500,000.
- Intensive Class Kaiwa: Rp2,994,000 untuk persiapan percakapan dengan native Jepang selama 6 bulan.
- Tiket Pesawat: Rp7,000,000, bisa gratis jika disponsori oleh perusahaan.
Total biaya yang harus disiapkan adalah Rp17,459,000. Namun, perlu diingat bahwa biaya diatas belum termasuk biaya tiket pesawat, biaya hidup bulan pertama di Jepang, dan apartment tergantung pada apakah kamu mendapatkan sponsor dari perusahaan Jepang saat job matching.
Mengapa Mencoba?
Bekerja di bidang jasa makanan di Jepang bukan hanya tentang mendapatkan penghasilan. Ini adalah kesempatan emas untuk merasakan dan belajar langsung tentang salah satu aspek terpenting dari budaya Jepang: kuliner.
Meskipun membutuhkan investasi waktu dan uang di awal, pengalaman yang diperoleh akan sangat berharga, baik untuk pengembangan pribadi maupun karirmu di masa depan.
Jadi, jika kamu berminat dengan budaya Jepang dan memiliki passion di bidang kuliner, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan peluang ini.
Persiapkan dirimu sebaik mungkin, mulai dari meningkatkan kemampuan bahasa Jepang, memahami budaya kerja di Jepang, hingga menyiapkan dana untuk proses awal. Peluang bekerja di bidang jasa makanan Jepang bisa menjadi pengalaman yang tidak terlupakan dalam hidupmu.
Belajar Bahasa Jepang untuk Kerja Ke Jepang
Bisa lulus tes bahasa Jepang yang dibutuhkan untuk kerja di Jepang dalam waktu 2.5 bulan saja